http://www.usahaweb.com/idevaffiliate.php?id=11792

Info Selebritas

Iga Mawarni

Nomor Narsis Aktivis Seni

Salah satu dari aktris yang sangat pas dijuluki pekerja seni tulen adalah Iga Mawarni. Ayuningsih. Wanita kelahiran Bogor 24 Juli 1973 ini bukan hanya bisa menyanyi, tapi juga mampu berakting baik di layar kaca (sinetron) hingga layar lebar. Iga, demikian sapaannya, juga pandai menari, baik tari tradisional maupun kontemporer.
Iga tak hanya praktisi seni tapi juga aktivis penggeraknya. Kecintaan terhadap seni tradisi dan sejarah tak sekadar jargon bagi Iga. Pada 2007, pencinta batik ini pernah menjadi Ketua Pelaksana Nugraha Bhakti Musik Indonesia ke-4, sebuah acara tahunan untuk memberi penghargaan tertinggi bagi pengabdi musik yang berjasa bagi perkembangan musik tanah air.
Iga juga pernah menjadi Sekretaris Umum Solo International Ethnic Music Festival and Conference di Benteng Vastenburg, Solo yang diselenggarakan pada tahun itu juga. Ia juga turut mendukung pentas tari Ketika Anggrek Hitam Berbunga karya koreografer Deddy Luthan pada 2002. “ Akhir tahun ini aku terlibat dalam acara ritual seni seren taun di Kampung Cigugur, Kuningan sebagai salah seorang konsultan untuk mengisi acara, ” ujar salah satu personel Lima Wanita ini ketika ditemui Ponsel disela-sela acara jumpa wartawan pembuatan film Lastri di kawasan Kemang beberapa waktu lalu.
Kecintaannya terhadap seni tradisi berakar dari masa kecilnya di Solo. Ketika duduk di bangku SD di kota itu, ia belajar menari dan banyak menjuarai lomba seni, mulai dari menyanyi hingga baca puisi Jawa (geguritan). “Ketika berada di Jakarta saya bertemu komunitas tradisi. Dari sini saya tahu banyak kondisi yang memprihatinkan. Nggak ada yang hebat banget yang aku kerjakan, tapi juga gak sembarangan karena membutuhkan pemikiran dan nyali lantaran banyak orang tak memihak,” papar juara II Bintang Radio dan Televisi Tingkat Nasional (1989) ini.

Layar Lebar

Untuk keperluan telekomunikasi, Iga mengandalkan Nokia E61i. Anak pertama dari tiga bersaudara ini memerlukan ponsel yang bisa digunakan untuk aktivitas dan profesinya. Daya tarik utama peranti ini adalah desain dan layarnya yang lebar. Terus terang memang enak buat aku yang matanya kurang bagus,” papar Iga.
Fungsi lain yang utama di luar komunikasi adalah recording dan musik. Sebagai seorang penyanyi, Iga juga menciptakan lagu. Sudah sembilan lagu disimpannya dan semuanya adalah embrio untuk album ketiganya. Lagu-lagu yang beraliran jazz ini benang merahnya tentang cinta. Namun, cinta yang luas, tak hanya cinta kekasih, tapi juga cinta ibu pada anaknya dan cinta kepada Tuhan. “Insya Allah ini jadi albumku berikutnya,” kata penyanyi yang sudah mengeluarkan album Kasmaran dan Iga Lagi ini.
Ibu dari satu putra ini mengaku membutuhkan ponsel yang bisa mengatur kerjanya. Sebab, ia termasuk kurang apik dalam menyimpan data. Sepanjang memiliki ponsel, Iga pernah dua kali kehilangan. Dua buah ponsel lainnya diberikan ke adik dan sopirnya. Namun, ia menampik menyebutkan jumlah pulsanya karena tak terhitung, terutama kalau lagi sibuk. Bicara soal telekomunikasi Iga setia pada nomornya yang sudah lebih dari 10 tahun ia gunakan. “He..he. aku memang narsis kok. Nomor itu artinya berkaitan dengan nama aku,” ungkapnya sambil tertawa lebar.(Tabloid ponsel)

BIOFILE

Nama lengkap : Iga Mawarni Ayuningsih

Panggilan : Iga

Tempat/tgl. lahir : Bogor, 24 Juli 1973

Orangtua : Saliman Tedjo Siswoyo & Subaningsih

Album : Kasmaran, Iga Lagi

Film : Get Married, Tarix Jabrix, Lastri (sedang produksi)

Sinetron : Tajuk, Istana Pasi, Gita Cinta dari SMA

Ponsel : Nokie E61i

Fitur favorit : internet & recording


Asri Dewi Lestari

BlackBerry untuk Bisnis Online

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Demikian kata sebuah pepatah lama yang masih relevan. Tengok saja salah seorang personel SHE, grup musik dari Bandung, Asri Dewi Lestari. Berasal dari keluarga seniman, maka darah seni pun menurun pada diri putri Samsudin Hardjakusumah yang lebih dikenal sebagai Sam Bimbo. Sang ayah juga seorang penyanyi sekaligus mahir melukis, menurunkan kedua bakat itu kepada Achi, sapaan Asri Dewi Lestari. “Padahal awalnya belajar piano, tetapi akhirnya malah belajar biola. Sebab saudara-saudara di rumah pada belajar biola, akhirnya ketularan,” ungkap dara yang kini bermain biola buat SHE.
Secara formal Achi juga belajar di almamaternya Jurusan Seni Rupa ITB. Di kampus ini, kelahiran Bandung 3 Februari 1986 ini mendalami seni grafis. Katanya seni ini sudah ada sejak zaman purba. Sang ayah dan sang kakak juga belajar seni ini di bangku kuliahnya. “Nggak pernah kepikiran dalam benakku untuk belajar hukum maupun menagement, aku memang inginnya berkarir di dunia seni,” papar bungsu dari empat bersaudara ini.
Meskipun sangat mencintai seni, Achi juga berencana menyiapkan profesi sampingan, yaitu Bisnis Online. Bersama beberapa orang temannya, ia bermaksud menjalankan butik yang produknya dijual secara online. Untuk itu gadis bertinggi 155 cm ini mengincar sebuah perangkat BlackBerry yang memungkinkannya bertransaksi sekalipun ia harus mengikuti tur bersama SHE ke berbagai kota. “Tadinya kepikiran iPhone, tetapi kan nggak masuk Indonesia, jadi BlackBerry saja yang lebih praktis,” cetusnya.

Facebook dari 6100
Sampai saat ini Achi menggunakan dua ponsel, Sony Ericsson K610 dan Nokia 6100. Untuk K610 ini jadi pilihan karena diberikan seseorang. Sayang, Achi merahasiakan nama sang pemberi itu. Kalau Nokia sejak awal memang digunakannya. Ponsel pabrikan asal Finlandia ini di matanya termasuk kategori tahan banting, awet, dan simpel. “Fitur favorit aku di K610 adalah internet. Sebab aku keranjingan facebook. Tiada hari tanpa facebook. Tapi, paling lama aku gunakan sejam. Sedangkan 6100 lebih banyak digunakan untuk ber-SMS dan MMS,” terang Achi.
Untuk Nokia 6100 ini, Achi juga punya cerita menarik. Perangkat ini bisa membuat foto lebih bagus dibandingkan dari jepretan ponsel lain. Dari 6100 ini foto baru diupload ke facebooknya dengan hasil cemerlang. “Umumnya frame yang diambil berkisar foto bersama anak-anak SHE,” tuturnya lagi.
Achi juga punya pengalaman seru kehilangan ponsel. Di antara personel SHE yang tujuh orang hanya dua orang yang sering kehilangan ponsel, termasuk dirinya. Hilangnya juga di berbagai tempat, mulai di angkot, saat tur, bahkan di kampusnya. “Kayaknya kita berdua yang paling teledor,” kata gadis yang mengaku hanya menghabiskan biaya pulsa Rp 100 ribu per bulannya. (Tabloid ponsel)

BIOFILE

Nama lengkap : Asri Dewi Lestari

Panggilan : Achi

Tempat/tgl. lahir : Bandung, 3 Februari 1986

Orangtua : Samsudin Hardjakusumah & Rubaah

Album : Tentang Aku, Kamu dan Dia (2005) , Tersenyum Lagi (2007)

Ponsel : Sony Ericsson K610 & Nokia 6100

Fitur favorit : internet






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISNIS TANPA MODAL